Gagasan Kota Tanpa Sampah memiliki dimensi: sosial-kultural (modal utama penggerak kemajuan), ekonomi (sistem pengelolaan sumber daya), dan lingkungan alam (sebagai sumber daya dengan segala kelimpahan sekaligus keterbatasannya).
Kota Tanpa Sampah menjadikan soal sampah sebagai pintu masuk kembangkan prinsip-prinsip kultur dan kehidupan warga kota masa depah: (1) bertanggung jawab dan mengurus sampahnya sendiri, (2) konsumsi seperlunya & memroduksi apa-apa yang dikonsumsinya, (3) merawat & konservasi air, (4) hemat & mandiri dengan energi terbarukan, (5) penuh solidaritas & berkeadilan.
Pengetahuan, dasar-dasar tentang nalar alam dengan siklus melingkarnya yang tidak putus, inilah yang akan membuka ragam alternatif dan kemungkinan: inovasi yang akan sokong terwujudnya masa depan lestari, masa depan tanpa sampah.